“Wahai diri, jika kau tak gugur di medan juang, kau akan tetap mati walau di atas ranjang.” Laga mana yang belum ia sentuh? Badar, Khandak, Uhud, Hudaibiah, Khaibar hingga jiwa terbujur dalam Muktah. Ketika pertempuran berlangsung di Balqa, Syam, di Madinah Rasulullah bersama beberapa sahabat tengah membicarakannya, tetiba raut mulia sang Nabi berubah sendu, air menggenang di sudut matanya, pandangannya melihat satu persatu sahabat yang hadir, seraya berucap: “Panji perang dipegang oleh Zaid bin Haritsah, ia bertempur bersamanya hingga syahid. Kemudian diambil alih oleh Ja’far dan ia bertempur bersamanya hingga syahid. Lalu Abdullah ibnu Rawahah melanjutkan memegang panji, hingga ia…
-
-
Epit Rahmayati(Pena Generasi Cendekia Foundation ) “Barang siapa yang mempersiapkan Jaisyul ‘Usrah (pasukan di masa sulit), baginya surga.” Seruan Nabi membuat tubuh Ulbah bin Zaid panas dingin. Dilihatnya para sahabat mulai mendermakan harta yang dipunya, berinfak fi sabilillah. Sementara Ulbah hanya bisa menyaksikan, kesibukan para sahabat mempersiapkan perbekalan melawan pasukan Romawi di bulan Rajab tersebut. Walau di masa paceklik, ditambah terik membakar gurun, kaum muslimin tetap bergegas menyambut genderang perang. Menyadari hanya jiwa yang bisa diberi, Ulbah dan beberapa sahabat memohon pada Nabi berkenan mengikutsertakan mereka dalam jihad Tabuk. Namun kali ini sang Nabi mensyaratkan untuk tetap tinggal bagi yang…
-
Lelaki tersebut orang shalih, menisbatkan diri kepada Allah semata. Hampir sekitar tujuh puluh tahun ia habiskan dalam mihrab. Baru di hari-hari tertentu ia beranjak, guna menunaikan hajat kemanusiaannya. Namun naas, suatu saat lelaki tersebut tergelincir dalam nista. Tergoda bujuk rayu setan terfitnah akan wanita, hingga nafsu mengalahkan segalanya. Ritual peribadatan yang kemarin menemani hari-harinya seolah tak berbekas. Ia lupa diri dan lupa Tuhan-nya. Suara hati kecil memanggilnya sayup, mengajak sang lelaki kembali kepada jalan Tuhan. Walau nyaris tak terdengar, tetapi lelaki itu behasil menangkap. Tersadar ia, tujuh malam terlewati dalam kubangan dosa. Ia terpukul dan menyesal. Sepanjang waktu mengutuki perangai…
-
Juraij pemuda shalih , Bani Israil pun menyaksikan. Tutur kata dan prilaku erat terjaga. Kesehariannya menyepi, beribadah di rumah peribadatan, di lereng pegununungan. Tak diduga, Juraij tertimpa kemalangan. Menjadi pesakitan tertuduh mesum bersama wanita lacur. Kemarahan Bani Israil tumpah ruah, menghakimi sang rahib, hingga memberangus tempat peribadatannya. Juraij bingung, atas fitnah mendera diri. Wanita lacur dan penggembala mengumbar cerita. Bayi dihadirkan, hingga Juraij tersandera. Di tengah keterdesakan, bayi dalam buaian bersaksi “Ayahku adalah si penggembala”. “ Tidak pernah ada seorang pun yang masih berada di gendongan (maksudnya bayi) yang mampu berbicara kecuali tiga orang, yaitu: Isa anaknya Maryam, bayi shohibu Juraij dan bayi…
-
Epit Rahmayati(Pena Generasi Cendekia Foundation ) Sang raja merasa tak terima, kala ujung jari terputus saat memotong rusa buruan. Pensehat kerajaan bijak tak henti menghibur, bahwa masih ada sejumput kesyukuran dari peristiwa. Beruntung ujung jari yang terpotong, bukan pergelangan tangan. Berhari-hari raja muda meratapi diri, serasa tak guna berharta, bertahta dan rupawan, namun memiliki kecacatan. Ia dirundung kesedihan berkepanjangan. Penasehat bijak pun beroleh bulan-bulanan, di bui lantaran petuah tak memberikan kenyamanan. Bilangan tahun berlalu, raja muda rindu kembali berburu. Bersama penasehat kerajaan pengganti ia begegas menuju hutan baru. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Mereka tersesat, memasuki wilayah…
-
Bila,Realita tak seindah harapmuTakdir pun bukan inginmuMaka, tetaplah bersandar pada kuasa-NyaHingga luka tak menyayat kalbuDan hampa berujung syahdu === Salman Al Farisi ra. sahabat Nabi dari keturunan bangsa Persi, penganut Majusi. Lahir terhormat dengan limpahan kasih sayang. Kecerdasan dan kelembutan hati, menghantarnya pada pencarian Tuhan sejati. Perjalanannya menuju islam penuh liku. Meninggalkan kemegahan hingga menjadi sahaya. Namun Salman tak peduli, semua terbayar lunas dengan cahaya keimanan yang tergenggam dalam naungan cinta Ilahi. Salman Al Farisi padanya selalu ada sisi yang menginspirasi. Pernah suatu ketika ia berkeinginan mempersunting wanita Anshar. Maksud diutarakan kepada sang sahabat, Abu Darda’ ra. Betapa senang Abu…
-
” Ayah sedang apa?” Celoteh gadis kecil di tengah kesibukan sang ayah menulis di suatu malam.” Ayah sedang menyusun jadwal untuk besok nak.” Tanpa menoleh sang ayah menjawab.“Ayah, apa aku ada di daftar jadwal ayah esok?” Lanjut sang anak membuat ayahnya terdiam seribu bahasa. Sederhana, namun cukup mendalam. Sang anak tidak berniat menyindir, tapi itulah kepolosan. Ungkapan hati terdalam demi merasakan realita yang hadir hari ini. Merasa sepi akan sosok ayah. Isu fatherless kian banyak dibahas, utamanya di Hari Keluarga Nasional (HKN) 29 Juni. Menjadi topik populer apalagi ketika disinyalir Indonesia terindikasi masuk rumor ini. Mengutip media online Tempo edisi…
-
Terpuruk dalam kubangan nista. Kala dengki menyentuh sukma. Memendam benci, di batas yang tak pernah pasti. Sampai pada rasa hasad melenyapkan belas asih. Meski Qabil sadar Habil adalah bagian nasabnya, bersaudara dari bapak yang sama. Namun nafsu amarah tak bisa dicegah. Tatkala persembahan Habil diterima, sementara pemberiannya terjelembab dalam kedustaan hati, tak laik uji. “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), “Aku pasti membunuhmu! ” Berkata Habil, “Sesungguhnya Allâh hanya menerima…
-
Kisah bagian kecil yang bisa dikenang dan dibagi. Memetik hikmah dari sekecil apapun peristiwa, menambah khasanah kehidupan. Terkadang rentetan masa lalu juga menjadi pintu terbukanya jalan hidup hingga hari ini nyata adanya. Awalnya diri tak paham, kenapa mampu berlama-lama membaca. Sejak Sekolah Menengah Pertama, sudah biasa menekuni buku setebal bantal. Entah fiksi atau non fiksi. Bisa lupa waktu, apalagi bila buku memang renyah dibaca. Sebelum tuntas, serasa ada yang mengganjal, inginnya segera tamat. Baru disadari saat sekelebat lintasan kenangan masa lalu hadir di sela perjalanan. Sambil menikmati panorama dari balik jendela kereta, teringat jelas. Dulu Mak sangat rajin membacakan apa…
-
“Berapa total jama’ah yang berhaji tahun ini?” Bertanya salah satu malaikat yang turun ke bumi.“600.000 jama’ah, namun tak satupun yang diterima ibadah haji mereka!” Seru yang lainnya.” Kenapa demikian?”” Itu kehendak Allah!” Gemetar Abdullah ibnu Mubarak ulama sufi asal Kuffah mendengar percakapan tersebut. Resah menghantui, membayangkan ribuan jama’ah dari belahan dunia. Berpayah-payah dalam letih dan sulit, menyusuri padang tandus menghampiri Baitullah. Duhai benarkah? Serasa sia-sia pengorbanan yang dipersembahkan dalam persiapan maupun proses menjalani ibadah haji, termasuk dirinya. Sesak dadanya tak mampu menahan takut. ” Namun, ada satu orang diterima hajinya dan diampuni dosanya walaupun ia tidak berangkat untuk berhaji. Dan…