Prakata

Aku, Kamu dan akhirnya Kita
Mengayuh sejauh langkah yang dibisa
Saling berirama, mencipta kidung kehangatan dalam kesejatian ,
Meski kadang alunan terasa sumbang terdengar

Aku, kamu menjadi kita
Merangkai perjalanan , mengarungi hidup
Dalam rentetan ujian tak bertepi,
Terhenti ia, kala nafas tak berhembus,
Menemani hari, seolah tak jemu bersua

Tapi, hidup mestilah bergerak, senang atau tidak takdir berharap dijemput
Karena mundur, artinya mati

Berdamai dengan hati, lakon yang dibisa,
Memilih keteladanan sebagai pengarah diri, haruslah sudah

Risalah kalbu,
Menebar kisah bertabur hikmah, dari sumber mata air kejernihan
Kebajikan nurani

Kita , menjadi aku dan kamu
Bila waktu telah habis
Berjibaku dengan dasyatnya perjalanan, menjemput keabadian cerita,
Hingga akhir asa menjelma pada kebaikan sahaja

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.