Aku, Kamu dan akhirnya Kita
Mengayuh sejauh langkah yang dibisa
Saling berirama, mencipta kidung kehangatan dalam kesejatian ,
Meski kadang alunan terasa sumbang terdengar
Aku, kamu menjadi kita
Merangkai perjalanan , mengarungi hidup
Dalam rentetan ujian tak bertepi,
Terhenti ia, kala nafas tak berhembus,
Menemani hari, seolah tak jemu bersua
Tapi, hidup mestilah bergerak, senang atau tidak takdir berharap dijemput
Karena mundur, artinya mati
Berdamai dengan hati, lakon yang dibisa,
Memilih keteladanan sebagai pengarah diri, haruslah sudah
Risalah kalbu,
Menebar kisah bertabur hikmah, dari sumber mata air kejernihan
Kebajikan nurani
Kita , menjadi aku dan kamu
Bila waktu telah habis
Berjibaku dengan dasyatnya perjalanan, menjemput keabadian cerita,
Hingga akhir asa menjelma pada kebaikan sahaja